Beda dari Moyen-Chari, Jember Kita Jauh Lebih Hebat dengan Berbagai Julukannya

 

sumber gambar: industry.co.id

Jika browsing kata “Jember” di google, kita pastinya akan mendapati dua fakta. Fakta pertama, kata “Jember” mengacu pada salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Adapun fakta kedua, kata “Jember” mengacu pada salah satu kecamatan di region Moyen-Chari, Republik Chad, sebuah negara pedalaman di Afrika tengah utara yang masuk dalam kategori negara miskin (id.wikipedia.org).

Meskipun dua tempat ini terpaut yang sangat jauh hingga lintas benua, kenyataannya tidak sedikit pengguna facebook yang “salah alamat” menyebut kota asalnya. Beberapa kali penulis mendapati pengguna facebook yang menjadikan kota ‘Jember, Moyen-Chari, Chad’ sebagai kota asalnya. Padahal, sebenarnya mereka berasal dari Jember, Jawa Timur, Indonesia. Lantaran kurang teliti, mereka salah menyebut kota asalnya.

Nah, sehubungan dengan artikel ini yang membahas perihal kabupaten Jember (Jawa Timur), penulis susun beberapa julukan yang disematkan kepada kabupaten Jember dan sekaligus itu menjadi ciri khas dan potensinya. Apa saja itu? Berikut ini ulasannya.

 

1. Kota Santri

Julukan pertama untuk kota Jember ialah kota santri. Jember mendapat julukan seperti itu karena memiliki banyak pondok pesantren. Bahkan, pondok pesantren di Jember jumlahnya paling banyak nomor wahid di bandingkan kabupaten lain yang dikenal religius seperti 4 kabupaten di Pulau Madura.

Menurut data dari ditpdpontren.kemenag.go.id, ada 611 pondok pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember. Jumlah ini sangat fantastis karena hampir dua kali lipat lebih banyak dari kabupaten Sampang yang menjadi kabupaten juara kedua yang paling banyak pondok pesantrennya. Inilah yang menjadi potensi Jember sebagai kota religius.

 

2. Kota Pandhalungan

Sebagai bagian dari wilayah tapal kuda Jawa Timur, Jember juga dijuluki sebagai kota pandhalungan. Hal itu karena terjadi proses asimilasi budaya dari 2 suku bangsa terbesar yang mendiami kota ini yaitu suku Jawa dan suku Madura. Oleh sebab itu, saat berkunjung ke Jember, Anda akan mendapati adanya percampuran budaya Jawa dan Madura.

Sebagai contoh, beberapa kosa kata bahasa Madura diadobsi dalam bahasa Jawa oleh masyarakat setempat. Misal, ketika menyebut ‘jalan’ untuk menyebut ‘tempat untuk lalu lintas orang atau kendaraan’, orang Madura menyebutnya dengan kata ‘embung’ sedangkan orang Jawa menyebutnya dengan kata ‘embong’. Padalah, orang Jawa di daerah lain akan menggunakan kata ‘dalan’. Contoh lain, dalam hal berbahasa, Anda akan mendapati sebagian orang berkomunikasi dengan bahasa Jawa tapi berlogat Madura.

 

3. Kota Pendidikan

Julukan ketiga untuk Jember ialah dikenal sebagai kota pendidikan. Latar belakang Jember mendapat julukan itu karena memiliki banyak perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Beberapa perguruan tinggi yang terkenal yaitu Universitas Jember (Unej), Politeknik Negeri Jember (Polije), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, dan sebagainya. Tahukah Anda, Jember menjadi kota pendidikan urutan ketiga di Jawa Timur setelah Malang dan Surabaya.

 

4. Kota Tembakau

Jember juga dijuluki sebagai kota kota tembakau. Hal itu karena wilayah ini menjadi penghasil tembakau terbaik di dunia. Menurut indonesia.go.id (28/11/2019), Jember menjadi penghasil tembakau cerutu kualitas dunia yang 90% produksinya diekspor. Pada 2017, Jember telah mengeskpor tembakau cerutu senilai Rp 1,5 triliun. Tahukah Anda, Jember ternyata memproduksi sekitar delapan sampai sembilan ribu ton tembakau cerutu per tahun. Inilah potensi Jember yang berikutnya sebagai daerah penghasil tembakau terbaik.

Komoditas ini menjadi hal utama di Jember. Karena itulah, berdiri museum tembakau yang terletak di Jalan Kalimantan, Sumbersari. Dalam museum itu, kita bisa mengetahui macam-macam tembakau, sejarahnya, serta pemanfaatan tembakau. Tahukan Anda, ternyata tembakau tidak hanya untuk rokok, namun bisa juga diolah menjadi sabun, parfum, dan sebagainya.

Karena tembakau menjadi ciri khas Jember, beberapa instansi mengambil logo berbentuk tembakau, seperti logo Pemerintah Kabupaten (pemkab) Jember, logo Universitas Jember (Unej), logo Politeknik Negeri Jember (Polije). Bahkan, ciri khas batik Jember berlogo tembakau.

 

5. Kota 1000 Gumuk

Julukan Jember selanjutnya ialah kota seribu gumuk karena kota ini memiliki banyak gumuk (seperti bukit pasir dan mengandung bebatuan besar). Sehubungan dengan itu, pada akhir 2020 lalu, surabaya.liputan6.com memberitakan, pesona gumuk Jember memikat Gubernur Khofifah. Adanya gumuk ternyata sangat berguna bagi pertumbuhan tembakau. Menurut Gubernur Khofifah, gumuk menjadi penguat tembakau sehingga bisa tumbuh subur dengan kualitas yang bagus di Kabupaten Jember.

Sayangnya, gumuk di Jember kini mulai berkurang. Hal itu disebabkan semakin banyak bermunculan perumahan di Jember yang mengambil tempat daerah gumuk.

 

6. Kota Suwar-Suwir

Jember juga dijuluki sebagai kota suwar-suwir sebab itu adalah makanan khas Jember. Suwar-suwir merupakan camilan terbuat dari hasil fermentasi dari singkong yaitu tape yang kemudian  diolah hingga menjadi makanan ringan berbentuk persegi panjang. Jika Anda berkunjung ke Jember, tidak ada salahnya Anda mencoba makanan ini dengan membelinya di toko oleh-oleh khas Jember.

 ***

Selain enam julukan di atas, ada lagi beberapa ciri khas kabupaten Jember, meskipun tidak dijadikan sebagai julukan. Beberapa ciri khas lain dari Jember yaitu dikenal dengan biaya hidup yang murah. Hal ini banyak diungkap oleh para mahasiswa perantauan yang kuliah di Jember. Di samping itu, Jember merupakah daerah penghasil edamame serta memiliki banyak tempat wisata. Menurut data traveloka.com, Jember setidaknya memiliki 45 destinasi tempat wisata. Meskipun demikian, kenyataanya Jember tidak begitu dikenal sebagai kota wisata oleh orang luar . Maka dari itu, perlu usaha pemerintah setempat unutk memajukan tempat wisata di Jember agar bisa go nasional.

 ***

Nah, dari ulasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa Jember, Jawa Timur memiliki banyak kelebihan dari pada Jember, Moyen-Chari, Chad. Bersyukurlah kita yang tinggal di Jember, Jawa Timur, Indonesia ini!

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam." (HR Bukhari dan Muslim)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak