A. Definisi Gaya
Bahasa Metafora
Gaya bahasa
metafora itu ada dua jenis. METAFORA JENIS PERTAMA hampir mirip seperti
gaya bahasa simile. Jadi, gaya metafora juga membandingkan atau menyamakan
sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Hanya saja,
gaya bahasa metafora tidak perlu menggunakan kata-kata persamaan seperti yang
dipakai dalam simile. Jadi, di dalam gaya bahasa metafora tidak perlu menggunakan
kata-kata: seperti, ibarat, laksana, bagaikan, bak, semisal, serupa
dengan.
Gaya bahasa
metafora banyak dipakai dalam karya sastra seperti cerpen, novel, dan puisi.
Contoh kalimat yang mengandung gaya bahasa metafora sebagai berikut.
(a) Ibu seperti malaikat bagiku.
(b) Ibuku adalah malaikat bagiku.
Kalimat (a)
dan (b) memiliki makna yang sama yaitu menyamakan ibu dengan malaikat.
Perbedaannya, kalimat (a) menggunakan kata seperti sedangkan kalimat (b)
menggunakan kata adalah.
Aturan dalam membuat
gaya bahasa metafora yaitu tidak perlu menggunakan kata-kata persamaan. Sebab,
kata-kata persamaan (seperti, ibarat, laksana, bagaikan, bak, semisal,
serupa dengan) adalah ciri khas dari gaya bahasa simile.
Oleh karena
itu, kalimat (a) adalah contoh gaya bahasa simile. Sedangkan, kalimat (b)
adalah contoh gaya bahasa metafora karena tidak menggunakan kata-kata persamaan
ketika menyamakan ibu dan malaikat. Nah, itulah perbedaan antara gaya bahasa
simile dan gaya bahasa metafora.
Selanjutnya kita
akan mempelajari gaya bahasa METAFORA JENIS KEDUA. Simak dua judul
berita berikut ini.
(1) Ini warna mobil yang lagi naik daun, bukan lagi putih (sumber: oto.detik.com)
(2) Perajin tahu gulung tikar (sumber: radarmojokerto.jawapos.com)
Apa yang unik
dari dua judul berita di atas? Berita pertama menggunakan kata kiasan “naik
daun” dan berita kedua menggunakan kata kiasan “gulung tikar”. Apakah kamu tahu
maksudnya? Naik daun artinya ‘sedang terkenal’, gulung tikar artinya
‘bangkrut’.
Nah, itu
adalah contoh gaya bahasa metafora jenis kedua. Jadi, gaya bahasa metafora
jenis kedua ini adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kiasan.
B. Ciri-Ciri Gaya
Bahasa Metafora
Ciri gaya
bahasa metafora jenis pertama à menyamakan dua hal tapi tidak menggunakan
kata-kata: seperti, ibarat, laksana, bagaikan, bak, semisal, serupa dengan. Sedangkan,
ciri gaya bahasa metafora jenis kedua à menggunakan kata kiasan.
C. Contoh Gaya
Bahasa Metafora dalam Kalimat
1.
Buku adalah teman baikku yang selalu kubaca.
2.
Jadilah seorang muslim yang ringan tangan.
3.
Ilmu adalah bekal menuju kesuksesan.
D. Contoh Gaya
Bahasa Metafora dalam Cerita
Simak cerita berikut ini!
Pada tahun 5 hijriah terjadi perang Ahzab. Pasukan kaum kafir Quraisy Mekkah dan Yahudi Bani menghimpun 24.000 prajurit untuk menyerang Rasululllah dan kaum Muslimin di Madinah. Menyadari sedang dalam kondisi genting, Salman Al Farisi mengajukan usul kepada Rasulullah. Dia mengusulkan agar kaum Muslimin menggali parit. Upaya tersebut ditawarkan Salman agar bisa mengatasi musuh dan agar kaum muslim tidak banyak yang terbunuh.
Kemudian, mereka bekerja menggali parit selama beberapa hari. Karena parit itu, pasukan kafir Quraisy hanya berdiam diri dalam tenda-tenda mereka tanpa mampu menyerang Madinah. Hingga pada suatu malam, Allah mengirimkan angin kencang yang menerbangkan tenda-tenda dan meluluhlantakkan kekuatan mereka. Alhasil, pasukan kafir mundur dan menyerah.
Apa yang kamu
rasakan setelah membaca cerita di atas? Apakah cerita di atas menggunakan gaya
bahasa? Coba bandingkan dengan cerita di bawah ini.
Pada tahun 5 hijriah terjadi perang Ahzab. Pasukan kaum kafir Quraisy Mekkah dan Yahudi Bani menghimpun 24.000 prajurit untuk menyerang Rasululllah dan kaum Muslimin di Madinah. Menyadari sedang dalam kondisi genting, Salman Al Farisi, mengajukan buah pikiran-nya kepada Rasulullah. Dia mengusulkan agar kaum Muslimin menggali parit. Upaya tersebut ditawarkan Salman agar bisa mengatasi musuh dan agar kaum muslim tidak banyak yang terbunuh.
Kemudian, mereka bekerja keras menggali parit selama beberapa hari. Meski banyak aral melintang, pembuatan parit itu pun akhirnya selesai. Karena parit itu, pasukan kafir Quraisy hanya berpangku tangan dalam tenda-tenda mereka tanpa mampu menyerang Madinah. Hingga pada suatu malam, Allah mengirimkan angin kencang yang menerbangkan tenda-tenda dan meluluhlantakkan kekuatan mereka. Alhasil, pasukan kafir angkat kaki. Tanpa terjadi peperangan, mereka akhirnya angkat tangan.
Setelah
membaca dan membandingkan dua cerita di atas, apa yang kamu rasakan
perbedaannya? Iya, cerita kedua itu lebih menarik karena menggunakan gaya
bahasa metafora. Nah, itulah contoh manfaat kita menggunakan gaya bahasa
metafora. Dengan gaya bahasa metafora, cerita tersebut tampak lebih menarik.
E. Mencari Gaya
Bahasa Metafora
Agar lebih
paham lagi tentang materi ini, yuk kamu cari kalimat di bawah ini manakah yang
mengandung gaya bahasa metafora dan manakah yang bukan. Jelaskan juga alasan kamu.
1. Reno setiap hari rajin belajar.
2. Ayahku adalah super hero dalam hidupku.
3. Adikku seperti boneka yang lucu.
4. Sepulang dari Malang, paman memberiku buah
tangan berupa buah apel.
5. Rumah tetanggaku ludes dilalap api.
6. Rumahnya hancur ditimbun tanah longsor.
7. Boneka itu teman setiaku di waktu tidur.
8. Karena tidak diberi uang jajan, Siska bermuka
masam.
9. Ayah adalah kepala keluarga di rumah kami.
10. Anak yang sombong akan dijauhi oleh
teman-temannya.
F. Tips Membuat Gaya Bahasa Metafora
Tips membuat gaya bahasa metafora jenis pertama itu hampir sama seperti membuat gaya bahasa simile. Pertama, kita amati fakta dulu. Misalnya, kita mengamati pantai raja ampat yang berada di Papua. Pantai tersebut sangat indah. Karena keindahannya, kita anggap pantai itu sama dengan surga dunia. Maka, kita buat kalimat: Pantai raja ampat, surga dunia dari timur Indonesia.
Tips membuat
gaya bahasa jenis kedua itu lebih mudah lagi. Kamu tentukan kata kiasannya
dulu. Selanjutnya, kembangkan kata kiasan tersebut menjadi sebuah kalimat. Contoh
kata kiasannya: bintang kelas. Kemudian, kita kembangkan menjadi sebuah
kalimat: Karena rajin belajar, dia berhasil menjadi bintang kelas.
Tips Tambahan: untuk memudahkan kamu membuat gaya bahasa metafora, kamu juga harus mengetahui daftar kata kiasan dalam bahasa Indonesia. Kamu bisa mencarinya di google ya.
G. Ayo
Berkreasi
Agar kamu
benar-benar memahami gaya bahasa ini, yuk berkreasi membuat kalimat yang mengandung
gaya bahasa metafora. Pertama, perhatikan di sekelilingmu. Kemudian, buatlah 5
kalimat bergaya bahasa metafora dari yang kamu amati itu!