Desember merupakan bulan yang biasanya sering terjadi hujan. Hal itulah mengapa masyarakat suku Jawa menjadikan nama bulan ini sebagai akronim dari “Gede-gedene sumber”. Maksud dari akronim tersebut ialah pada bulan tersebut akan ada sumber air yang besar lantaran seringnya hujan. Selain itu, Januari pun menjadi waktu yang biasa terjadi hujan hampir setiap hari di negeri kita. Hal ini juga yang membuat masyarakat Jawa menjadikan nama Januari sebagai sebagai akronim dari “Hujan sehari-hari”
Musim hujan ini tentunya memiliki manfaat besr bagi kita. Meski demikian, kita juga perlu waspada dan antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan atau yang bisa merugikan kita seiring dengan datangnya musim hujan. Tidak sedikit kita mengetahui terjadinya bencana-bencana saat musim hujan tiba. Mulai dari bencana yang ringan hingga yang parah. Untuk itu, yuk simak 8 peristiwa berikut yang biasa terjadi di musim hujan agar kita bisa selalu waspada dan antisipasi.
Bencana
pertama yang selalu terjadi dan diberitakan di layar tv saat musim hujan tiba
ialah banjir. Iya, banjir merupakan bencana yang sudah familiar di negeri kita
ini. Pasalnya, setiap tahun pasti negeri ini terjadi banjir. Hal ini terus
terulang terutama di tempat-tempat yang memiliki sistem pembuangan massa air
(drainase) yang buruk, sungai yang tidak bisa berfungsi maksimal, lahan resapan
air yang kurang lantaran banyaknya pembangunan gedung, dan sebagainya.
Jika
kita pelajari dengan teliti, sebenarnya banjir merupakan bencana alam yang
dapat diatai manusia sehingga manusia bisa mencegah terjadinya bencana ini. Tapi,
bencana ini bisa benar-benar diatasi jika semua masyarakat kompak untuk
mengatasinya, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat sipil. Pada
kenyataanya sekarang, tidak semua pihak bisa diajak kerjasama untuk mengatasi
banjir.
Adakalanya
pihak yang tidak ikut kerjasama dalam mengatasi banjir itu berasal masyarakat. Disadari
atau tidak, mereka melakukan kebiasaan yang memicu banjir, seperti membuang
sampah sembarangan di got dan di sungai, membuat rumah di pinggir sungai, dan
sebagainya. Adakalanya juga pihak yang tidak ikut kerjasama itu berasal dari
pihak pemerintah. Mereka membiarkan masyarakat (tanpa ada hukuman yang
memberikan efek jera) membuang sampah sembarangan. Hal inilah yang menjadi pekerjaan
rumah (PR) di negeri kita. Jika semua pihak bisa ikut kerjasama mengatasi
banjir, niscaya bencana ini akan selesai tanpa harus terulang di musim hujan
berikutnya.
2.
Tanah Longsor
Jika
bencana yang biasa terjadi di dataran rendah ialah banjir, maka beda lagi
bencana yang biasa terjadi di dataran tinggi saat musim hujan. Tanah longsor merupakan
ciri khas bencana yang hanya terjadi di lereng dataran tinggi. Bencana tanah
longsor ada yang disebabkan oleh aktivitas alam seperti gempa bumi, namun
kebanyakan disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Jika
dianalisis penyebab longsor, kita dapat mencegah terjadinya longsor dengan
melakukan berbagai upaya seperti menjaga pohon-pohon tetap kokoh di lereng, tidak
memanfaatkan lereng yang bisa memicu longsor seperti membangun rumah, kolam,
atau sejenisnya, serta tidak memotong tebing secara tegak lurus, dan sebagainya.
3.
Jalan Licin dan Berlubang
Jalan menjadi licin biasa terjadi di musim hujan. Meskipun kejadian ini bukan tergolong bencana alam, tapi jalan licin bisa jadi penyebab kecelakaan yang fatal. Kita harus hati-hati saat berkendara di musim hujan. Sekali pun jalan sudah beraspal, adakalanya jalan itu menjadi licin dan dapat membahayakan nyawa pengendara. Hal itu sudah banyak kasusnya. Di samping itu, kita juga harus berhati-hati saat berkendara. Pasalnya, saat musim hujan tiba, banyak jalan menjadi berlubang. Sudah banyak nyawa melayang setelah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh jalan yang berlubang itu.
4.
Petir dan Pohon Tumbang
Di
musim hujan ini, kita pastinya menemui petir bersamaan turunnya hujan. Maka
dari itu, saat hujan disertai petir, kita harus berhati-hati dan segera
berlindung. Sebab, tidak sedikit orang yang telah merasakan disambar petih
bahkan ada yang hingga meninggal dunia. Ada beberapa tips berlindung agar tidak
disambar petir, di antaranya ialah berlindung di dalam rumah, tidak berada di lapangan
/ sawah / padang, tidak berteduh di bawah pohon, dan tidak menyalakan alat eletronik
yang memancarkan gelombang elektromagnetik (seperti ponsel, radio, tv, dan
sebagainya).
Selain
petir, kejadian yang bisa merugikan berikutnya ialah pohon tumbang. Saat hujan
deras disertai angin kencang, kita juga harus berhati-hati dengan potensi
terjadinya pohon tumbang. Maka dari itu, kita harus menjauhi tempat-tempat yang
terdapat pohon besar saat terjadi hujan plus angin kencang ya!
Salah
satu hal yang menyenangkan bagi masyarakat di pedesaan saat musim hujan
khususnya di bulan Desember dan Januari adalah berburu jamur untuk dibuat sayuran.
Mereka mencari jamur di kebun, pekarangan rumah, sawah, dan sebagainya. Tentu
aktivitas ini sangat menyenangkan dan mengandung nilai kepuasan tersendiri. Terlebih
jamur yang asli tumbuh di alam itu lebih nikmat dari pada jamur yang sengaja ditumbuhkan
untuk dikomersialkan.
Hanya
saja, sebelum mencari jamur, alangkah baiknya kita perbanyak info pengetahuan tentang
perbedaan jamur yang bisa dikonsumsi dan jamur yang beracun. Sebab, tidak semua
orang ahli dalam mengenal perbedaan kedua jenis jamur itu. Meskipun bukan di
hutan, jamur beracun pun juga bisa tumbuh di sekitar rumah. Orang yang tidak
paham akan hal itu, bisa jadi ia akan memasak dan memakannya. Alhasil, ia akan
keracunan dan bisa jadi akan mengancam nyawa. Kejadian ini telah penulis saksikan
di sekitar tempat tinggal penulis.
6.
DBD
Kejadian
yang bisa membahayakan selanjutnya yang terjadi di musim hujan ialah munculnya
wabah penyakit, salah satunya demam berdarah dengue (DBD). Wabah penyakit virus
ini dibawa oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis seperti di negeri kita. Gejalanya
adalah demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Pada kasus yang parah, penyakit
ini menyebabkan pendarahan hebat dan syok yang dapat membahayakan nyawa.
Telah
banyak artikel-artikel yang membahas tentang upaya pencegahan dari penyakit DBD
ini. Upaya tersebut di antaranya ialah melakukan gerakan 3M yaitu: (1). menguras
tempat penampungan air secara berkala, terlebih jika sudah muncul jentik-jentik
nyamuk; (2) menutup dengan rapat tempat penampungan air agar tidak menjadi
tempat berkembangbiaknya nyamuk; dan (3) mengubur barang bekas atau mencegah
apapun yang bisa membuat air menggenang sekitar rumah yang menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk.
Selain
melakukan gerakan 3M, tentunya kita juga perlu melakukan upaya lain yang pada
intinya nyamuk tidak mau hinggap di rumah kita, seperti selalu menjaga
kebersihan lingkungan, menyediakan tanaman atau pengharum ruangan yang bisa
mengusir nyamuk, dan sebagainya.
Wabah penyakit selanjutnya yang kerap terjadi di musim hujan adalah
hepatitis. Penyakit ini berupa peradangan pada hati. Penyakit ini disebabkan
oleh infeksi virus atau gaya hidup yang tidak sehat. Hepatitis yang disebabkan
oleh infeksi virus itu dibagi menjadi beberapa macam yang terdapat perbedaan
satu sama lainnya, yaitu Hepatitis A, B, C, D, dan E.
Saat musim hujan tiba, kita harus berhati-hati untuk mengurangi makan
di warung atau restoran, terlebih jika masyarakat di lingkungan setempat
tergolong konsumtif (seperti lingkungan di sekitar kampus / perguruan tinggi).
Sebab, penyakit hepatitis ini menular dari peralatan makan. Meskipun sudah
dicuci bersih sekali pun, virus yang menyebab hepatitis tidak mudah hilang dari
peralatan makan.
8. Muncul Hewan Berbahaya
Kita perlu berhati-hati terhadap munculnya hewan berbisa saat musim hujan tiba. Ular, kalajengking, dan hewan lainnya bisa jadi akan hinggap ke rumah di antara kita ketika rumah mereka tergenang air. Maka dari itu, yuk bersihkan lingkungan sekitar sebelum itu terjadi. Sebab, tidak sedikit media memberitakan, lingkungan yang tidak terurus ternyata menjadi sarang ular dan hewan itu akan menyebar saat rumah mereka basah lantaran hujan.
Demikianlah 8 kejadian yang biasa terjadi di musim hujan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jadi, tetaplah waspada dan hati-hati ya!