Kita akan mendapat pahala dari sholat, puasa, zakat,
haji, atau membaca Al-Qur’an saat kita melakukan ibadah-ibadah tersebut. Saat
kita tidak melakukan ibadah tersebut, kita tidak akan mendapat pahalanya.
Berbeda dari hal tersebut, ada pahala yang akan terus
mengalir kepada seseorang meski ia sudah lama wafat. Bahkan, bisa jadi, orang
tersebut hanya melakukan sekali seumur hidupnya tapi dia insya Allah mendapat
pahala berlimpah yang terus mengalir. Pahala itu disebut pahala jariyah.
Tentunya kita semua berharap mendapatkan pahala macam ini.
Saat membahas pahala jariyah, pikiran di sebagian
orang akan tertuju kepada masjid. Menurut mereka, cara mendapat pahala jariyah
ialah dengan berdonasi terhadap pembangunan masjid. Alasannya, masjid itu
tempat ibadah, jika kita berdonasi dalam pembangunan masjid, maka kita akan
mendapat aliran pahala jariyah di saat masyarakat melakukan ibadah di masjid
tersebut.
Anggapan ini sejatinya benar. Namun, perlu kita
sadari bahwa pahala jariyah tidak selamanya dijemput dengan berdonasi di
masjid. Ada hal lainnya yang juga dapat mengantarkan kita kepada pahala
jariyah. Berikut ini empat hal yang bila kita lakukan, insya Allah kita akan
mendapat pahala luar biasa yang terus mengalir.
1. Membangun Lembaga Pendidikan
Hal pertama yang dapat mengantarkan kita meraih
pahala jariyah ialah dengan membantu dalam pembangunan lembaga pendidikan,
lebih-lebih lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pondok pesantren,
sekolah tahfizh, taman pendidikan Qur’an (TPQ), dan sejenisnya. Dalam hal ini,
kita dapat membantu tenaga atau memberikan donasi berupa uang atau material
bangunan.
Lembaga ini mencetak umat menjadi terdidik yang
mengerti agama (faqih fiddin) dan juga ilmu pengetahuan. Kebermanfaatan dari
lembaga ini akan terus ada karena akan terus dipakai dalam kehidupan dan bahkan
hingga diturunkan ke generasi berikutnya. Oleh sebab itu, jika lembaga ini
terwujud karena kontribusi dari kita, insya Allah kita akan mendapat pahala
jariyah.
2. Membangun Sumur
Cara lain untuk menggapai pahala jariyah ialah dengan
ikut berkontribusi dalam pembangunan sumur. Membantu di sini dapat dilakukan
dengan tenaga sendiri atau donasi berupa harta. Lebih-lebih jika sumber mata
air itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat seperti di daerah yang kesulitan air.
Hal ini akan menjadi pahala yang terus mengalir selama manfaat air yang muncul
dari sumur itu dapat dirasakan oleh makhluk Allah di bumi ini.
3. Menanam Pohon
Hampir sama seperti poin kedua, cara lain menjemput
pahala jariyah ialah dengan melakukan reboisasi. Para ulama terdahulu juga
menekankan akan hal ini. Dengan menanam pohon, kita akan membuat bumi menjadi
hijau. Pohon yang kita tanam dan rawat itu akan sangat berguna bagi makhluk bumi,
baik manusia atau hewan. Misalnya, bagi manusia, pohon dapat menjadi tempat
berteduh, penghasil oksigen, buahnya dapat dikonsumsi, batangnya dapat diolah,
dan sebagainya. Bagi hewan pun, pohon bisa saja menjadi rumah dan sumber
makanan mereka.
4. Mengajarkan Ilmu yang Bermanfaat
Aktivitas selanjutnya yang juga menghasilkan pahala
jariyah ialah mengajarkan ilmu, baik ilmu pengetahuan maupun tsaqofah Islam.
Aktivitas ini bisa berupa mengajar di lembaga pendidikan, berdakwah, dan termasuk
juga menulis buku atau kitab.
Karena aktivitas mengajar tersebut, banyak orang yang
akan memahami ilmu pengetahuan dan tsaqofah Islam. Alhasil, banyak orang yang
terbantu kehidupannya karena ilmu-ilmu yang telah diajarkan oleh para guru. Dengan
mengajar pula, akan banyak orang yang memahami dan menjalankan Islam dengan
benar. Karena besarnya manfaat dari ilmu itu, orang yang mengajarkan ilmu insya
Allah akan mendapat pahala jariyah. Hal ini merupakan salah satu keberkahan yang
diberikan Allah kepada para pengajar (guru).
Mengajar tidak hanya aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain, tetapi juga dapat dilakukan oleh orang tua kepada
anak sendiri. Orang tua semestinya mendidik anak-anaknya agar menjadi sholih. Hal
ini merupakan aktivitas yang tidak kalah penting dalam memperoleh pahala
jariyah. Dengan menjadi sholih, mereka akan menjalankan Islam dengan benar. Karena
sebab itu, para orang tua akan mendapat pahala yang terus mengalir.
***
Demikianlah empat hal yang insya Allah dapat
mengantarkan kita memperoleh pahala jariyah. Artikel ini disarikan dari
berbagai dalil-dalil syar’i tentang pahala jariyah. Jika kita melakukan hal-hal
di atas, insya Allah kita akan mendapat pahala jariyah asalkan amal yang kita
lakukan itu memenuhi dua syarat diterimanya amal yaitu ikhlas dan benar. Ikhlas
berarti hanya mengharap ridha dan pahala dari Allah. Sedangkan, benar berarti
sesuai dengan tuntunan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda (yang
artinya), “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali
tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak
yang sholeh.” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda (yang
artinya), “Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba
setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang
mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang
yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun
masjid, (6) orang yang memberi mushaf Al-Qur'an, dan (7) orang yang
meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia
wafat." (HR Baihaqi).
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk (hidayah), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR Muslim)