sumber gambar: sains.kompas.com |
Air susu ibu (ASI) adalah kebutuhan utama bagi si kecil. Meskipun pada usia 6 bulan si kecil sudah aman untuk mendapatkan makanan pendamping, namun ASI harus terus diberikan sampai si kecil mendekati usia 2 tahun. Apabila si kecil sudah mendekati usia 2 tahun, maka pada saat itu sudah waktunya si kecil disapih. Menyapih si kecil di usia 2 adalah perintah Allah. Allah berfirman: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan ...” (TQS. Al-Baqarah: 233)
Menyapih anak memang tidak mudah. Namun, berdasarkan pengalaman pribadi, menyapih anak ternyata juga tidak begitu sulit. Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan oleh orang tua sampai berhasil membuat si anak berhenti minum ASI dan mulai mengonsumsi makanan. Berikut ini tahapan dalam menyapih si kecil berdasarkan pengalaman pribadi yang tentunya telah dicoba dan berhasil.
1. Awali dengan sounding
atau sugesti terus menerus
Tahap pertama dalam menyapih anak
adalah dengan melakukan sounding atau sugesti yang berulang-ulang. Caranya ialah
mengatakan kepada anak bahwa dirinya sudah besar dan sudah waktunya berhenti
minum ASI. Sugesti ini harus dilakukan beberapa minggu sebelum si kecil benar-benar
lepas dari ASI. Jika lama kelamaan sugesti ini dilakukan, si anak akan hafal
dan memahami maksudnya.
Tahap selanjutnya ialah setiap
kali si kecil merengek ingin meminta ASI, orang tua harus bisa cari cara untuk
mengalihkan perhatian si kecil ke mainan yang disukainya. Hal ini pun juga
butuh waktu sehingga perhatian si kecil ke ASI bisa terminimalisir. Agar tahap
dua ini bisa dilakukan, orang tua perlu membelikan mainan yang menarik
perhatian si kecil.
Orang tua juga perlu menyiapkan
makanan kesukaan si kecil. Selain itu, orang tua juga perlu berkreasi untuk
membuat menu makanan yang menarik si kecil untuk memakannya. Jika si kecil sering
kenyak karena suka makan, perhatiannya kepada ASI juga akan semakin berkurang.
Tahap selanjutnya ialah orang tua
perlu menyiapkan susu formula yang cocok untuk si kecil. Tahap ini terkadang dilewati
oleh sebagian orang tua namun ada juga yang menjalankannya. Akan tetapi, tidak
ada salahnya si anak diberi susu formula sebagai pengganti ASI karena susu
formula memiliki kandungan gizi yang juga dibutuhkan oleh si kecil dalam tahap
tumbuh kembangnya.
Tahap ini sebenarnya sangat mudah bagi anak yang sebelumnya mengonsumsi susu formula sebagai makanan tambahan. Namun, bagi anak yang belum pernah minum susu formula, orang tua perlu melakukan observasi. Sebab, tidak semua susu formula itu cocok bagi si kecil. Susu formula yang tidak cocok bagi si kecil bisa menyebabkan si kecil diare, sakit, demam, muntah, dan sebagainya.
Terkait tahap ini, orang tua juga perlu sadari bahwa pemberian susu formula lewat dot kepada anak jangan sampai terlalu lama hingga sampai bertahun-tahun. Susu formula mengandung banyak gula sehingga tidak baik untuk gigi. Anak perlu dilatih untuk bisa menyikat giginya agar tidak rusak karena gula yang terkandung dalam susu formula tersebut.
Pada masa menyapih anak ini,
orang tua perlu memberikan perhatian dan kasih sayang lebih kepada anak. Sebab,
mereka akan melewati satu fase kemandirian dengan berhenti minum ASI. Fase ini
tentunya berat bagi sebagian anak karena mulai fase ini si kecil belajar untuk tidak
memeluk tubuh ibunya dengan tujuan menyedot puting ibu. Dengan begitu, si anak
akan merasa kehilangan satu momen kasih sayang orang tua. Oleh sebab itu, orang
tua perlu memberikan perhatian dan kasih sayang lebih agar si anak bisa
menerima dan melewati fase ini.
Satu keadaan yang sulit bagi anak
untuk tidak mimik ASI ialah saat menjelang tidur. Maka dari itu, orang tua
perlu mencari trik cara menidurkan anak tanpa harus minum ASI. Trik yang pernah
dicoba penulis ialah dengan mengajak jalan-jalan naik motor saat mau tidur siang
dan malam. Setelah perjalanan sekitar 10 menit-an, baru si kecil bisa terlelap
tidur. Trik lainnya bisa dengan mengajak si kecil melakukan permainan yang
menyenangkan tapi menguras energi. Dengan begitu, si kecil akan capek sehingga lebih
mudah terlelap.
Tahapan terakhir dari menyapih
anak adalah mengoleskan temu hitam, temu lawak, atau tanaman obat lainnya (yang
tidak berbahaya) ke payudara ibu. Dengan payudara diolesi sesuatu yang pahit,
anak akan benar-benar berhenti dari minum ASI.
Tahap ini mungkin terasa sangat keras atau kejam karena seperti memaksa anak untuk tidak minum ASI. Tapi, jika tahap 1 sampai 6 sudah dijalankan dengan baik, tahap 7 ini tidak akan terasa berat bagi si anak untuk benar-benar putus dari ASI. Toh, tanaman obat seperti temu hitam, temu lawak, kunyit, atau yang lainnya adalah tanaman yang tidak berbahaya dan justru banyak dikonsumsi oleh orang dewasa.
Meskipun demikian, tahap ini dilakukan sebagai langkah terakhir jika si kecil masih belum bisa sempurna meninggalkan ASI. Adapun bagi anak yang sudah berhasil berhenti minum ASI setelah menjalankan tahap 1 sampai 6, orang tua tidak perlu melakukan tahap 7 ini.
Demikianlah tahap-tahap menyapih si kecil agar berhenti minum ASI. Semoga bermanfaat.