sehatq.com |
Anak yang banyak tingkah selain bisa menyenangkan hati orang tua, juga bisa menyebabkan penat. Sebab, orang tua harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengurus dan mengawasinya. Karena itu, kadang beberapa orang tua menginginkan bisa mengurus anaknya dengan simpel, tanpa ruwet, dan tanpa harus mengeluarkan tenaga ekstra yang bisa menyebabkan kelelahan. Salah satunya ialah mengalihkan tenaga si kecil dengan sibuk bermain ponsel pintar seperti main game atau lihat video online.
Hal tersebut
mungkin cukup membantu menenangkan si kecil agar orang tua bisa fokus melakukan
pekerjaan lain. Namun, sadarkah orang tua bahwa hal itu bisa menyebabkan
kecanduan gawai bagi si kecil. Jika terus difasilitasi gawai, bukan menjadi
bosan, mereka justru semakin suka bermain ponsel pintar. Kebiasaan ini tentu
sangat berbahaya bagi si kecil. Sudah banyak diberitakan di media tentang
dampak buruk dari anak yang kecanduan ponsel.
Nah, jika si
kecil sudah terlanjur kecanduan bermain gawai, alangkah baiknya segera diatasi
agar tidak semakin parah. Berikut ini 3 tips mengatasi kecanduan gawai untuk si
kecil.
1. Jelaskan
Dampak Buruknya
Langkah pertama
mengatasi kecanduan adalah dengan mengajak si kecil berpikir tentang dampak
buruk dari kecanduan gawai. Memang, anak kecil belum bisa berpikir dengan
sempurna. Namun, jika orang tua terus-terusan memberikan sugesti kepada dia,
niscaya si kecil akan terpengaruh.
Untuk menambah
pengetahuan, orang tua bisa membaca berbagai berita yang telah beredar di media
tentang dampak buruk kecanduan gawai. Dampak buruk kecanduan gawai ada yang dalam
kategori ringan sampai kategori yang serius. Dampak buruk yang ringan itu
seperti si kecil menjadi kurang tidur dan mengalami gangguan pada mata karena
radiasi dari ponsel.
Dampak yang
selanjutnya ialah anak menjadi tidak fokus belajar atau tidak suka belajar.
Sebab, jika si kecil terbiasa melihat video (video adalah gambar yang bergerak
cepat), maka ia akan bosan melihat tulisan yang tidak bergerak yaitu tulisan di
buku-buku pelajaran. Di samping itu, anak akan menjadi anti sosial atau menjadi
generasi mati rasa yang tidak peduli terhadap keadaan sekitar.
Adapun dampak
yang fatal ialah si kecil akan mengalami gangguan kejiwaan. Tidak sedikit anak
mengalami hal ini di beberapa daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan daerah lainnya. Wah, ngeri ya!
2. Buat Ponsel
Tidak Menarik
Tips selanjutnya
adalah orang tua harus membuat ponsel itu tidak menarik bagi si kecil.
Sehingga, hal itu membuat si kecil bosan bermain gawai. Ada berbagai cara
membuat ponsel tidak menarik di antaranya orang tua membuat aturan membatasi
penggunaan ponsel. Misalnya, orang tua membuat kapan ponsel boleh digunakan dan
berapa lama durasinya. Hidup tanpa ponsel sama sekali memang tidak bisa, tapi
paling tidak dengan memberi batasan penggunaan ponsel akan mengurasi
kecanduannya.
Selanjutnya,
orang tua membatasi kecepatan internet seperti menyetel jaringan menjadi 2G/3G
atau mengatur kecepatan Wi-Fi di pengaturan routernya. Internet yang lemot
membuat anak berkurang ketertarikannya dengan ponsel pintar itu. Selanjutnya
adalah hapus semua aplikasi yang membuat anak tertarik memainkan ponsel seperti
aplikasi menonton video online (Youtube dll), game, dan sebagainya.
3. Alihkan
Perhatian Kepada Hal Lain yang Bermanfaat
Tips selanjutnya adalah orang tua harus mengalihkan perhatian anak kepada hak-hal lain yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya. Orang tua harus sadar bahwa di usia si kecil itu digunakan untuk belajar, mengeksplor, mengasah motorik, dan sebagainya. Maka dari itu, orang tua perlu mengajak si kecil bermain di dunia nyata atau mengajaknya jalan-jalan. Orang tua juga perlu membeli berbagai mainan yang bermanfaat untuk mengasah motoriknya.
Berdasarkan tips yang ketiga ini, orang tua harus mau berkorban waktu dan tenaga untuk menemani si kecil. Insyaallah, hal itu menjadi pahala besar untuk orang tua.