Memiliki buah hati pertama merupakan
kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Kehadiran anak pertama merupakan harta
yang sangat berharga karena ia yang pertama menemani dan mewarnai kehidupan rumah
tangga ayah bunda. Karena itu, para orang tua akan memberikan yang terbaik kepada
buah hatinya.
Tatkala si buah hati pertama sudah
agak besar, biasanya orang tua mulai menginginkan tambahan si buah hati lagi. Sehingga,
mereka akan memprogram untuk mempunyai anak kedua.
Memiliki anak kedua juga merupakan
impian bagi orang tua. Selain untuk melengkapi kebahagiaan keluarga, anak kedua
juga bakal menjadi adik sekaligus teman bermain bagi kakaknya.
Nah, supaya tidak rempong saat anak
kedua hadir, ayah bunda perlu mengadakan persiapan untuk menyambutnya. Salah
satu persiapan itu ialah dengan mengondisikan anak pertama. Berikut ini
ulasannya!
1. Lepas Popok dengan Toilet
Training
Persiapan awal sebelum memprogram
anak kedua adalah ayah bunda harus melatih anak pertama untuk hidup tanpa
popok. Sebab, pengeluaran dalam membeli popok untuk anak pertama itu cukup
lumayan. Jika tidak dilatih mandiri tanpa popok, pengeluaran ayah bunda
bisa-bisa membengkak karena harus membeli popok untuk dua anak nantinya.
Nah supaya tidak terjadi seperti
itu, ayah bunda perlu melakukan program toliet training. Sudah banyak tips-tips
toilet training di internet. Kini ayah bunda tinggal mempelajarinya dan
mempraktikkannya.
2. Berhenti Asi / Dot
Saat usia si anak pertama sudah mendekati
2 tahun, ayah bunda perlu melatih dia untuk berhenti minum ASI. Sebab, dalam Islam,
ASI diberikan kepada anak sampai usia 2 tahun saja. Namun, jika si kecil belum berumur 2 tahun sedangkan bunda sudah hamil lagi, maka ayah bunda perlu memikirkan
cara untuk membuat si kecil berhenti minum ASI. Sebab, menyusui saat hamil itu
bisa menguras tenaga bahkan bisa menyakitkan bagi bunda.
Jika ternyata ayah bunda
memberikan susu formula lewat dot, ayah bunda juga perlu melatih si kecil untuk
mengurangi atau bahkan berhenti minum susu formula lewat dot itu.
Sama seperti popok, susu formula
juga menjadi pengeluaran tambahan ayah bunda. Bukan hanya untuk menghemat
pengeluaran semata, si anak harus dibiasakan untuk tidak lagi minum susu formula
lewat dot karena tidak baik bagi kesehatan gigi. Anak yang minum susu formula lewat dot
biasanya dia akan mau tidur jika sudah minum susu itu. Nah, kebiasan minum minuman
yang manis-manis sampai tertidur dapat menyebabkan karies gigi.
3. Sounding Kepada Anak
Pertama
Persiapan selanjutnya adalah ayah
bunda perlu melakukan sounding atau sugesti kepada anak pertama bahwa ia akan
segera memiliki adik. Kehadiran seorang adik ini tentu memiliki konsukuensi
bagi kakak. Salah satu konsekuensinya adalah orang tua akan lebih memperhatikan
anak kedua (adik) yang baru lahir itu. Hal ini bisa jadi memicu kakak cemburu
karena perhatian orang tuanya terbagi dua.
Nah, pada saat ini, orang tua perlu
menjelaskan alasan mengapa mereka lebih perhatian kepada anak kedua yaitu
karena anak kedua memang butuh perhatian sebab masih bayi atau kecil. Hal itu
berbeda dengan anak pertama yang sudah besar.
Orang tua perlu men-sounding atau
mengucapkan hal-hal tersebut di atas secara berulang-ulang kepada anak pertama sejak
anak kedua masih dalam kandungan.
4. Melatih Kakak Tanggung Jawab dan Kemandirian
Setelah anak pertama di-sounding agar
menerima keadaan orang tuanya yang akan membagi perhatian dengan calon adiknya
itu, selanjutnya orang tua melatih anak pertama agar memiliki tanggung jawab dan kemandirian.
Salah satunya adalah melatih anak
agar bisa makan sendiri, membereskan sisa makanannya, menyiapkan tempat tidur, tidur sendiri, dan sebagainya. Melatih anak pertama seperti
ini sangat bermanfaat saat anak kedua lahir. Ia nantinya bisa membantu tugas
ayah bunda dalam merawat adiknya.
5. Ortu Siap Fisik dan Mental
Selain itu, ada persiapan tambahan yang harus dimiliki oleh ayah bunda dalam menyambut hadirnya si buah hati kedua. Persiapan tambahan itu ialah orang tua harus siap fisik dan mental. Maksud siap fisik ialah orang tua harus siap agak capek dalam merawat anak kedua, sebab mereka sebenarnya tidak hanya merawat satu anak, tapi dua anak sekaligus. Adapun maksud siap mental adalah orang tua harus siap untuk mengelola perasaan dan keinginan. Hal itu sebab akan ada perubahan kebiasaan dari yang awalnya memiliki satu anak lalu memiliki dua anak.