sumber gambar: liputan6.com |
Pada artikel sebelumnya, saya sudah
menjabarkan tanda-tanda yang diberikan oleh kondektur dan sopir bus tentang
kehadiran pencopet di tengah-tengah penumpang. Nah, pada artikel ini saya akan lanjutkan
tips mengenal pencopet dan tips agar tidak kecopetan saat berada di kendaraan
umum seperti bus dan angkot.
Tips ini saya dapat dari beberapa
netizen yang berkomentar di fanspage facebook Kumparan. Pada Senin (7/6/2021),
Kumparan menerbitkan berita Alasan Sopir Bus AKAP Suka Putar Musik Kencang:
Ada Copet. Berita itu juga dimuat di fanspage-nya.
Menanggapi berita itu, beberapa
netizen menceritakan pengalamannya serta memberikan tips mengenal pencopet
seperti berikut.
1. Mata Jelalatan
Salah satu akun facebook bernama Retno
mengungkapkan, ciri pencopet ialah dapat dilihat dari matanya. Ketika ada
penumpang yang baru naik bus, tapi pandangannya kemana-mana, bisa jadi itu
pencopet. “Gampang kok kalo mau tau, di bus antarkota kalo (ada penumpang) baru
naik tapi matanya jelalatan, itulah copet. Sudah paham banget, bertahun-tahun
sekolah naik bus,” paparnya.
2. Sok Ramah
Ciri selanjutnya ialah suka mencari
perhatian orang lain. Dalam bahasa sederhananya ialah sok ramah kepada
penumpang lain. Hal ini juga pernah dialami oleh seorang bernama Yuseva ketika
naik angkot. Dalam komentarnya di facebook, dia menceritakan bahwa pernah ada 3
orang yang juga naik angkot bersamanya. Meskipun saat itu angkot sedang tidak
penuh, tapi ketiga orang itu memilih duduk berdekatan dengan Yuseva sambil sok
akrab dengan bertanya-tanya. Karena sudah curiga sejak awal, dia menjawab
dengan nada ketus. Setelah itu, ketiga orang itu turun dari angkot. “Dan
ternyata benar setelah mereka turun, sopirnya bilang itu copet,” ungkapnya.
3. Memepet Orang
Akun facebook bernama Dayyaan
menceritakan kisahnya yang pernah kecopetan. Dalam komentar yang berisi curhatannya
itu, dia mengatakan pernah dicopet dengan cara dipepet oleh pencopet. “Pernah
ngalamin kecopetan metromini, dipepet sana sini tau-tau dompet raib,” tutur dia.
4. Punya Kawan
Pada umumnya, pencopet di bus itu
tidak hanya seorang saja. Dia juga membawa kawan agar aksi busuknya itu
berjalan lancar. Kita dapat mengetahuinya dari beberapa curhatan netizen.
Adakalanya kawanan pencopet naik bus
secara bersamaan seperti curhatan Yuseva (seperti pembahasan poin 2) di atas. Namun,
adakalanya mereka naik bus di dua tempat yang berbeda tapi tidak begitu jauh
jaraknya. Hal itu disampaikan oleh pemilik akun facebook bernama Samsuri.
Awalnya ada dua orang naik bus. Selang
sepuluh meter, ada dua orang lagi naik di bus yang sama. Saat 4 penumpang yang
naik di bus itu, Samsuri merasa bus berjalan lebih pelan dari sebelumnya. Dia
pun merasa curiga. Betul saja, empat penumpang baru itu bekerja sama untuk
mencopet beberapa penumpang. “Ada 2 lelaki naik bis, selang 10 meter, ada lagi
2 orang naik bis yang sama. ... 2 orang duduk pas depan saya karena depan saya
ada 1 orang sedang tidur. Yang dua lagi duduk agak depan. ... Yang penumpang
tidur di depan saya dirogoh (oleh copet) dan kebangun, ... kemudian copetnya
beraksi lagi depannya lagi ... di situ dia kena dompetnya sama copet,” curhatnya.
Setelah pencopet mendapatkan dompet korban, lanjut Samsuri, dua orang pencopet
turun sebelum sampai di lampu merah dan dua orang lainnya turun di lampu merah.
5. Bawa Tas atau Koran, Kadang Menyamar
Berpakaian Rapi ala Pegawai Kantoran
Ciri lainnya dari pencopet ialah
membawa tas dan atau koran. Namun, perlengkapan ini hanya digunakan oleh
pencopet tertentu saja lho ya. Dalam komentarnya di facebook, Putra
mengungkapkan, tas atau koran digunakan sebagai alat penghalang tangannya yang
sedang mengutil atau mencopet. Akun yang lain bernama Rianvi juga menceritakan
pengalamannya. Ponselnya hampir dicopet oleh sesama penumpang yang berpakaian
rapi seperti orang kantoran dengan membawa tas. Untungnya dia menyadari bahwa
ada yang tidak beres di dalam sakunya sehingga bisa menghindari tangan pencopet
di sebelahnya. Bahkan, pencopetnya tertangkap basah di hadapannya.
6. Modus Jual Barang
Banyak sekali cara yang dilakukan pencopet
dalam memuluskan aksinya di dalam bus. Salah satunya ialah dengan modus jualan di
bus. Hal itu disampaikan oleh pemilik akun facebook bernama Wahyudin. Dalam
komentar singkatnya itu, dia teringat dengan pencopet yang melancarkan aksinya
dengan jualan burung. “Gua jadi inget modus pencopet jual burung di dalam
mobil,” katanya. Dalam komentar itu, dia tidak menyebutkan secara detail
bagaimana kejadiannya. Saya pribadi juga pernah mendapat cerita dari teman
bahwa benar adanya pencopetan dengan modus jualan burung.
Lebih lanjut, akun facebook bernama Chris turut menyampaikan tentang kisahnya saat naik bus. Ketika itu, sopir bus memberikan saran agar tidak membeli makanan di atas bus. “Nanti ada kang jual makanan masuk (naik bus) harap gak membeli terutama daerah ini, dikhawatirkan ada apa-apa,” kata Chris menirukan kalimat yang disampaikan sopir. Kalimat yang disampaikan sopir tersebut menjadi isyarat bahwa di daerah yang dimaksud akan ada pencopet yang akan melancarkan aksinya dengan modus jualan. Sopir berkata demikian tentunya karena sudah berpengalaman.
7. Tips Lainnya yang Hanya Diketahui Awak
Bus
Tips berikutnya yang hanya dapat
diketahui oleh awak bus ialah penumpang minta turun di tengah jalan. Hanya
saja, dalam curhatan pemilik akun facebook bernama Evan, tidak terbukti bahwa
penumpang yang minta turun di tengah jalan adalah pencopet. Dia selaku awak bus
menceritakan pengalamannya mendapati penumpang turun di tengah jalan atau tidak
sesuai dengan data manifes di karcis. “Lalu lampu interior saya hidupkan sambil
berteriak dari depan. Coba dulu (semua penumpang) periksa barangnya masing-masing:
hp, dompet, atau barang berharga lainnya karena ada penumpang yang mendadak
minta turun,” ungkap dia. Setelah semua penumpang mengecek barangnya dan
ternyata tidak ada yang kehilangan, maka penumpang yang mau turun itu, lanjut
Evan, dipersilakan turun.
Meskipun tidak terbukti pada kasus di
atas, tidak menutup kemungkinan pada kejadian lain berlaku kebalikannya. Saya
tidak mengajari berprasangka buruk kepada orang lain, tapi saya hanya bermaksud
mengajari untuk selalu waspada.
Di samping itu, Moderator Jakarta
Komunitas Bismania Indonesia, Edy Kuncoro mengatakan, pihak yang lebih dulu
tahu akan adanya pencopet ialah agen pembelian tiket. Jadi, agen mengingatkan
pengemudi kalau ada pencopet yang ikut naik bus. ''Kalau bus AKAP yang
menggunakan tiket dan enggak naikin penumpang di luar agen mereka, pasti mereka
sudah dapet info dari agen, atau kru sudah hafal dengan gerak-gerik atau wajah
mereka karena pengalaman kru tersebut,'' paparnya.
***
Jika kita mengenali seseorang seperti ciri-ciri di atas, kita harus waspada agar tidak menjadi korban pencopetan. Pada artikel berikutnya akan saya paparkan tips agar terhindar dari aksi pencopetan.