sumber gambar: review.bukalapak.com |
Pada umumnya,
masyarakat memakaikan popok kepada si buah hati. Selain dirasa praktis, popok
juga bisa mencegah tercecernya najis (dari BAK dan BAB anak) di rumah. Namun,
orang tua harus menyadari bahwa tidak selamanya anak menggunakan popok. Popok
semestinya hanya dipakai ketika masih bayi.
Di kala ia sudah
mulai bisa berjalan dan mulai bisa diajak berkomunikasi yaitu menjelang usia 2
tahun, si anak harus mulai diajari untuk melepas popok. Selanjutnya, dia
dilatih untuk buang air kecil dan buang air besar di toilet. Hal itu bertujuan
melatih anak untuk bisa mandiri dan bertanggung jawab atas memenuhi
kebutuhannya sendiri serta melatih hidup normal seperti manusia pada umumnya.
Meskipun kemampuan setiap anak berbeda-beda dalam menerima pelajaran baru, satu hal yang harus ada di benak orang tua yaitu melatih anak untuk buang hajat di toilet (toilet training) itu mudah dilakukan. Berikut ini tipsnya berdasarkan pengalaman penulis sendiri.
1. Sugesti dan
ajak berpikir
Langkah pertama
yang perlu dilakukan untuk memulai toilet training ialah melakukan sugesti
secara berulang kepada anak bahwa dia sudah waktunya lepas popok. Butuh
ketekunan orang tua untuk mendorong dan mengajak anak berpikir bahwa dia sudah
mulai tumbuh besar dan harus hidup seperti manusia normal yaitu tanpa popok.
Meskipun pada awalnya,
si kecil masing sering tidak menggubris langkah pertama ini, tapi orang tua teruslah
melakukan hal ini. Percayalah, cara ini kelak akan membekas kepada si kecil.
2.
Perkenalkan buku cerita toilet training
Tips selanjutnya
ialah orang tua perlu membeli buku cerita anak-anak yang isinya tentang toilet
training. Selanjutnya, ceritakan isi buku tersebut kepada si kecil. Tekankan
nama tokoh beserta gambarnya di buku itu kepada si kecil. Hal ini bertujuan
agar si kecil mau meneladani tokoh tersebut yaitu pipis atau pup di toilet. Jika
hal tersebut terus dilakukan secara berulang, si kecil nantinya akan punya
gambaran tentang memulai toilet training.
3. Lepas
popok dan ajak ke toilet tiap satu jam
Langkah selanjutnya
ialah lepas popok si kecil saat dia terjaga (bukan saat tidur). Pada awalnya,
orang tua harus mengajak si kecil untuk pipis atau pup ke toilet tiap satu jam
sekali. Pantau perkembangan si kecil selama beberapa hari. Setelah ada
perkembangan yakni si kecil sedikit mulai bisa mengontrol diri jika harus ke
toilet, renggangkan durasi untuk mengajaknya ke toilet, misal diubah menjadi tiap
2 jam sekali.
4. Lepas
popok saat tidur
Setelah melewati
langkah ketiga di atas, si kecil mulai diajari lepas popok saat mau tidur. Supaya
tidak mengompol, ajak si kecil pipis sebelum tidur. Ada dua penyebab si kecil
mengompol yaitu suhu udara yang dingin dan banyaknya minum di malam hari. Jika satu
atau dua penyebab itu ada, orang tua harus waspada jika si kecil bakal
mengompol. Untuk berjaga-jaga, berilah perlak yang tidak tembus air untuk alas
tidur si kecil agar ompolannya tidak kemana-mana.
5. Berilah reward
terhadap perkembangan si kecil
Oh ya, orang tua
juga perlu memberikan reward atau penghargaan kepada si kecil saat dia mengikuti
toilet training ini. Sekecil apapun perkembangan yang ditunjukkan oleh
si buah hati, orang tua harus bersyukur dan bangga. Sebagai bentuk rasa syukur
atau bangga, berilah si buah hati hadiah seperti makanan kesukaannya, mainan, diajak
jalan-jalan, dan sebagainya.
Demikianlah kelima tips sederhana toilet training berdasarkan pengalaman pribadi. Kelima tips ini saling berhubungan dan tidak dapat diabaikan satu poin pun. Jadi, jika orang tua akan melakukan tips pada poin 3 atau 4, maka tips pada poin 1, 2, dan 5 juga harus tetap dijalankan.