gambar diolah dari kissclipart.com |
Penulis pernah
mendapati beberapa orang menganggap bahwa bahasa Madura tidak memiliki bunyi
konsonan /w/. Alasan yang mereka gunakan ialah kata-kata dalam bahasa Indonesia
(yang mirip dan sama artinya dengan bahasa Madura) akan mengalami adaptasi jika
diucapkan dalam bahasa Madura. Hal itu terutama konsonan /w/ (dalam bahasa
Indonesia) akan berubah menjadi konsonan /b/ (dalam bahasa Madura).
Sebagai contoh, kata
/sawah/ jika diucapkan ke dalam bahasa Madura akan berubah menjadi /sabe/.
Contoh lainnya yaitu
/waktu/
---berubah menjadi---> /bektoh/
/waras/
---berubah menjadi---> /beres/
/warna/
---berubah menjadi---> /bernah/
Dari sini, dapat
dipahami perbedaan kedua bahasa itu yakni konsonan /w/ dalam bahasa Indonesia
akan diubah menjadi /b/ dalam bahasa Madura. Inilah yang menjadi alasan bagi
beberapa orang dengan menggap bahasa Madura tidak memiliki konsonan /w/.
Benarkah alasan tersebut?
Jawabannya:
alasan tersebut salah kaprah. Berikut ini penjelasannya.
1. Bahasa Madura
dan bahasa Indonesia adalah bahasa serumpun
Dalam kajian
lingusitik historis komparatif, bahasa Madura dan bahasa Indonesia merupakan
satu keluarga bahasa yaitu rumpun bahasa Austronesia. Maksudnya, jutaan tahun
yang lalu, kedua bahasa yang kini berbeda itu dahulu pernah menjadi satu bahasa.
Bahkan, hasil studi menunjukkan, bahasa Madura lebih erat kekerabatannya dengan bahasa Indonesia dibandingkan
bahasa-bahasa lain yang juga serumpun (seperti bahasa Jawa, Sunda, dll).
Itulah sebabnya
banyak sekali kata-kata dalam bahasa Madura memiliki kemiripan bunyi dan makna
dengan bahasa Indonesia. Contohnya kata-kata di atas: /sawah/ --> /sabe/,
dan sebagainya.
2. Setiap bahasa
memiliki aturan tersendiri
Bahasa-bahasa
yang ada di dunia ini memiliki aturan masing-masing yang berbeda satu sama lain.
Aturan tersebut bisa berbeda dari aspek fonologi, morfologi, maupun
sintaksisnya. Misalnya bahasa Indonesia vs bahasa Madura, keduanya memiliki
aturan yang berbeda yang dibuat oleh masyarakat penuturnya. Kata /sawah/ dalam
bahasa Indonesia akan berubah menjadi /sabe/ dalam bahasa Madura, itu berarti
aturan fonologi dalam bahasa Madura yaitu konsonan /w/ (dari bahasa lain yang
serumpun) diadaptasi ke dalam bahasa Madura dengan diubah menjadi konsonan /b/.
Namun, perlu dipahami juga bahwa aturan ini tidak bersifat mutlak. Sebab, ada
kata tertentu yang justru mengalami perubahan fonologi ke bunyi konsonan /p/ seperti kata /wereng/ dalam bahasa Indonesia berubah menjadi /pereng/ dalam bahasa Madura.
Meskipun demikian, bukan berarti bahasa Madura tidak memiliki bunyi konsonan /w/ lho ya.
3. Hasil penelitian fonologi
Untuk mengetahui
apakah bahasa Madura memiliki konsonan /w/ atau tidak, tentunya harus mencari
sumbernya dari hasil penelitian fonologi. Studi menunjukkan, konsonan dalam
bahasa Madura berjumlah 31. Dalam penelitian itu juga didapati bahwa ternyata bahasa
Madura memiliki konsonan /w/. Hanya saja, konsonan tersebut jarang ditemui
berada di awal suku kata sehingga beberapa orang menganggap bahasa Madura tidak
memiliki konsonan /w/. Padahal konsonan ini beberapa kali ditemukan di tengah
suku kata.
Contoh kata
dasar dalam bahasa Madura yang ditemukan berawalan konsonan /w/ ialah kata /wortel/
dan /wejib/. Adapun yang ditemukan di tengah suku kata yaitu:
/towa/ ‘tua’
/buwih/ ‘bisu’
/buwe/ ‘buah’
/buwek/ ‘angkut’
/luwang/
‘berkurang’
/juwet/ 'buah juwet'
/ruwet/ 'ribet'
/dawet/ 'dawet'
dan lain sebagainya.