Gaya Bahasa Personifikasi: Definisi, Tujuan, Contoh, dan Cara Membuatnya

 


A. Definisi Gaya Bahasa Personifikasi

Simak dua judul berita berikut ini!

 

(1) Kebakaran di Pasar BaruApi Melahap Bangunan Rumah 3 Lantai (sumber: megapolitan.kompas.com)

(2) Banjir Bandang Menyapu 4 Desa di Selaawi Garut akibat Hujan Deras (sumber: video.tribunnews.com)

 

Menurut kamu, apa yang unik dalam judul berita di atas? Ya, dalam judul berita pertama, ada frasa Api Melahap Rumah dan dalam judul berita kedua, ada frasa Banjir Bandang Menyapu 4 Desa.

 

Tahukah kamu, apa maksudnya? Apakah api punya mulut sehingga bisa melahap rumah? Dan, apakah banjir punya tangan sehingga bisa menyapu desa? Tentunya tidak. Api dan banjir tidak mempunyai hal itu dan keduanya adalah benda mati yang tidak dapat melakukan perbuatan seperti manusia.

 

Tahukah kamu, meski tidak masuk akal, judul berita itu banyak dipakai oleh media dan kita pun bisa memahami maksudnya. Judul berita di atas adalah contoh penggunaan gaya bahasa personifikasi.

 

Jadi, apa yang dimaksud gaya bahasa personifikasi? Gaya bahasa personfikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan tentang benda mati seolah-olah memiliki sifat atau melakukan suatu perbuatan seperti manusia. Gaya bahasa ini tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari, tapi digunakan dalam berita dan lebih sering dijumpai dalam karya sastra seperti cerpen, novel, dan puisi.

 

B. Tujuan Gaya Bahasa Personifikasi

Tujuan dari gaya bahasa personifikasi ialah memberikan kesan yang unik dan indah dalam suatu cerita.

 

C. Contoh Gaya Bahasa Personifikasi dalam Kalimat

 

[1] “Bangunlah sebelum matahari datang menyapamu!”

Kalimat di atas adalah kalimat yang mengandung gaya bahasa personifikasi. Alasannya, di sana menyebut matahari --sebagai benda mati-- bisa melakukan aktivitas seperti manusia yaitu menyapa. Kalimat di atas bukan menceritakan matahari bisa berbicara, tapi maksud yang sebenarnya yaitu kita harus bangun sebelum matahari terbit (supaya bisa sholat subuh).

 

[2] “Pakaian menari-nari indah saat ditiup angin.”

Kalimat di atas juga merupakan kalimat yang mengandung gaya bahasa personifikasi. Alasannya, di sana menyebut pakaian --sebagai benda mati—bisa melakukan aktivitas seperti manusia yaitu menari-nari. Kalimat di atas bukan menceritakan pakaian bisa bergerak sendiri, tapi maksud yang sebenarnya yaitu pakaian yang dijemur itu sudah kering atau ringan sehingga dapat bergerak-gerak saat ditiup angin.

 

D. Contoh Gaya Bahasa Personifikasi dalam Cerita

Simak cerita berikut ini!

Jabir bin Abdullah penasaran dengan sebuah hadits yang belum pernah didengarnya secara langsung dari Rasulullah saw. Jabir pun ingin mendengar hadits tersebut dari orang yang mendengarnya secara langsung dari Rasulullah saw. Orang tersebut bernama Abdullah bin Unais yang berada di negeri Syam. Sementara itu, Jabir bin Abdullah berada di Madinah.

Jabir pun bersiap melakukan perjalanan panjang. Ia membeli seekor unta yang akan ia gunakan sebagai alat transportasi. Total ia menghabiskan waktu selama 1 bulan perjalanan dari Madinah ke Syam. Hingga sampailah Jabir bin Abdullah di depan pintu rumah Abdullah bin Unais. Ia pun disambut oleh tuan rumah dengan senang.

 

Apa yang kamu rasakan setelah membaca cerita di atas? Apakah cerita di atas menggunakan gaya bahasa? Coba bandingkan dengan cerita di bawah ini.

Jabir bin Abdullah penasaran dengan sebuah hadits yang belum pernah didengarnya secara langsung dari Rasulullah saw. Rasa penasarannya itu telah menyeret Jabir untuk mendengar hadits tersebut dari orang yang mendengarnya secara langsung dari Rasulullah saw. Orang tersebut bernama Abdullah bin Unais yang berada di negeri Syam. Sementara itu, Jabir bin Abdullah berada di Madinah.

Jabir pun bersiap melakukan perjalanan panjang. Ia membeli seekor unta yang akan menemaninya menuju ke Syam. Berhari-hari ia berkelana di bawah terik mentari yang menyengat kulit dan dinginnya malam yang menusuk tulang. Setelah menghabiskan waktu selama 1 bulan, pada akhirnya Syam mau menampakkan dirinya. Sampailah Jabir bin Abdullah di depan pintu rumah Abdullah bin Unais. Ia pun disambut oleh tuan rumah dengan senang.

 

Setelah membaca dan membandingkan dua cerita di atas, apa yang kamu rasakan perbedaannya? Iya, cerita kedua itu lebih menarik karena menggunakan gaya bahasa personifikasi. Nah, itulah contoh manfaat kita menggunakan gaya bahasa personifikasi. Dengan gaya bahasa personifikasi, cerita tersebut tampak lebih menarik, bukan?

 

E. Mencari Gaya Bahasa Personifikasi

Agar lebih paham lagi tentang materi ini, yuk kamu cari kalimat di bawah ini manakah yang mengandung personifikasi dan manakah yang bukan. Jelaskan juga alasan kamu. 

1.      Banyak kendaraan yang hanyut saat banjir bandang itu terjadi.

2.      Setelah langit menangis sepanjang hari, kota Jakarta dilanda banjir.

3.      Beberapa rumah di Banten roboh saat gempa bumi kemarin.

4.      Setiap pagi alarm ponsel bernyanyi membangunkanku.

5.      Kebakaran itu memakan banyak korban.

6.      Masyarakat mengungsi karena gunung itu memuntahkan isi perutnya.

7.      Kita harus banyak membaca buku supaya punya banyak pengetahuan.

8.      Makanan pedas itu membakar lidahku.

9.      Saat tidur, dia memakai selimut agar tidak kedinginan.

10.  Angin puting beliung mengamuk dan menghancurkan rumah.

 

F. Tips Membuat Gaya Bahasa Personifikasi

Cara membuat gaya bahasa personifikasi itu mudah. Pertama, amati sebuah benda di sekitar kamu dan amati pula khasiat / fungsi / manfaatnya. Kemudian, bayangkan benda itu bisa melakukan aktivitas seperti manusia. Carilah sebuah kata kerja (berupa aktivitas manusia). Selanjutnya, jadikan benda tersebut sebagai subjek kalimat dan jadikan kata kerja tersebut sebagai predikat kalimat.

 

Contohnya, kita amati air putih. Manfaat air itu untuk diminum. Kita minum air saat dahaga. Lalu, kamu bayangkan air itu dapat melakukan aktivitas seperti manusia, sehingga jadilah kalimat:

Air segar itu telah mengusir dahagaku

 

Air = subjek    (benda mati)

mengusir = predikat (perbuatan manusia)

 

G. Ayo Berkreasi

Agar kamu benar-benar memahami gaya bahasa ini, yuk berkreasi membuat kalimat yang mengandung gaya bahasa personifikasi. Pertama, perhatikan di sekelilingmu. Kemudian, buatlah 5 kalimat personfikasi dari yang kamu amati itu!

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam." (HR Bukhari dan Muslim)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak